A. Pengertian Sejarah
Pengertian Sejarah dari beberapa Bahasa :
a. Bahasa Arab, yaitu syajarotun yang berarti pohon. Kemudian berkembang menjadi akar, keturunan, asal-usul, riwayat dan silsilah. Apabila kita melihat gambar silsilah keluarga raja-raja pada masa lalu akan nampak menyerupai pohon.
b. Bahasa Inggris, yaitu history yang berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu di masa lampau.
c. Bahasa Jerman, yaitu geschichte yang berarti sesuatu yang telah terjadi.
d. Bahasa Yunani, yaitu istoria yang berarti ilmu. Dalam perkembangannya kata Istoria diperuntukkan bagi pengkajian terhadap segala sesuatu mengenai manusia secara kronologis (berurutan menurut waktu kejadian)
e. Bahasa Belanda, yaitu berchaving yang berarti kebudayaan.
2. Pengertian Sejarah menurut Para Ahli :
a. HERODOTUS (484-425 SM)
Menurut Herodotus, sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. Herodotus dikenal sebagai sejarawan pertama dunia berkebangsaan Yunani yang mendapat julukan The Father of History atau Bapak Ilmu Sejarah.
b. IBNU KHALDUN (1332-1406 SM)
Menurut Ibnu Khaldun dalam bukunya yang berjudul “Mukadimah”, defenisi sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
c. W. J. S. Poerwadarminta
Dalam bukunya yang berjudul “Kamus Umum Bahasa Indonesia” ia mengutarakan tiga pengertian sejarah yaitu sbb :
(i) Kesusasteraan lama, silsilah dan asal-usul
(ii) Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
(iii) Ilmu Pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
d. R. Moh. Ali
Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Sejarah” Indonesia ia menegaskan kata sejarah mengandung arti sbb :
(i) Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
(ii) Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa-peristiwa yang merupakan realitas tersebut
(iii) Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.
B Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, & Seni
1. Sejarah sebagai Peristiwa atau realitas (I’histoir realite), karena peristiwa atau kejadian sejarah itu benar-benar ada dan terjadi. Kemudian kejadian atau peristiwa itu dianggap sebagai kenyataan sejarah.
2. Sejarah sebagai Kisah sejarah (L’histoir recite). Dalam hal ini sejarah dipandang sebagai kisah dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Dalam bentuk kisah sejarah inilah peristiwa masa lalu dihadirkan kembali sebagai data sejarah.
3. Sejarah sebagai Ilmu, memiliki ciri-ciri sbb :
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani yaitu empiria yang berarti pengalaman. Sejarah bergantung pada pengalaman manusia yang direkam dalam dokumen dan peninggalan sejarah lainnya yang kemudian diteliti untuk menemukan fakta yang akan diinterprestasikan dan dilakukan penulisan sejarah.
b. Memiliki Objek
Objek berasal dari bahasa latin yaitu objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang dipelajari oleh sejarah adalah manusia dan masyarakat yang lebih ditekankan pada manusia dalam sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Teori berasal dari bahasa Yunani, theoria artinya renungan. Sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah pokok suatu ilmu seperti teori tentang nasionalisme, geopolitik, struktur fungsional dll.
d. Memiliki Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos artinya cara. Dalam rangka penelitian di bidang sejarah mempunyai metode tersendiri dengan menggunakan pengamatan dan harus didukung oleh bukti yang kuat.
4. Sejarah dikatakan sebagai Seni karena dalam rangka penulisan sejarah memerlukan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa.
a. Intuisi, yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Biasanya sejarawan bekerja sama dengan seniman.
b. Imajinasi, yaitu bayangan tentang apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
c. Emosi, perasaan atau empati yang tinggi. Seolah-olah kita hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu.
d. Gaya Bahasa, gaya bahasa yang baik bukan gaya bahasa yang berbunga-bunga. Seringkali gaya bahasa yang lugas justru sangat menarik. Misalnya, istilah diamankan yang berarti ditahan atau dipenjarakan.
C Konsep Sejarah
1. Konsep Periodisasi
Periodisasi adalah pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang menjadi beberapa zaman. Tapi pada hakikatnya peristiwa-peristiwa sejarah saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya.Tujuan menggunakan konsep ini yaitu agar lebih mempermudah untuk mempelajari ilmu sejarah.
2. Konsep Kronologi
Kronologi berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga tidak melompat-lompat urutannya atau bahkan berbalik urutannnya. Peristiwa sejarah yang diceritakan disusun berdasarkan urutan kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat.
D Kegunaan Sejarah dalam Kehidupan Masyarakat
1. Edukatif
Dengan mempelajari sejarah maka seseorang atau suatu bangsa akan bercermin dan menilai peristiwa yang merupakan prestasi dan peristiwa yang merupakan sebuah kegagalan. Peristiwa masa lalu dapat dijadikan sebuah pelajaran yang berharga agar kesalahan masa lalu tidak terulang lagi.
2. Inspiratif
Pengetahuan dan cita-cita masa lampau sangat penting karena dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan.
3. Sarana Rekreatif
Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi bacaan yang menarik karena merupakan kisah nyata dan menggunakan gaya bahasa. Karya sejarah yang seperti itu dapat membuat suasana hati menjadi senang.
4. Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan kesamaan ingin membuat sejarah besar bersama di masa yang akan datang.
5. Memberikan Kesadaran Waktu
Kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Kesadaran tersebut memandang peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar