Rabu, 24 Agustus 2011

Tradisi Baru dalam Pendidikan Nasional

Jika bertanya pada guru atau dosen kita tentang kenangan masa sekolah mereka dulu, maka banyak yang akan menjawab hal yang paling tidak bisa dilupakan adalah wajah-wajah firaun para pendidik mereka dulu. bagaimana tidak, ketika melangkah menuju ruang belajar maka yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana mereka bisa lepas dari terkaman harimau terdidik itu. Ironis memang jika harus menyamakan mereka dengan berbagai mahluk ciptaan Tuhan yang sungguh mengerikan. Padahal dibalik semua itu, ada niat tulus yang tersembunyi.
Pendidikan Nasional kian hari kian surut. Prestasi-prestasi anak bangsa menguap seiring berlalunya hari. Hilang. Tidakkah kalian menyadarinya???
Apa yang terjadi dewasa ini benar-benar tidak sejalan dengan logika. Seharusnya generasi kita mampu melangkah lebih jauh, apalagi dengan adanya dukungan teknologi. Ya, teknologi memang maju. Tapi tidak dengan moral.
Salah satu faktor yang menyebabkan menurun kualitas generasi muda bangsa ini adalah moral. Kini tak ada lagi yang peduli dengan satu hal itu. Bayangkan saja, anak-anak zaman dulu begitu takut dan hormat pada gurunya, sekarang??? Tentu sebagian besar sudah tidak seperti itu lagi. Kini mereka acuh tak acuh. Hal itu dapat dilihat pada tradisi baru anak didik zaman sekarang.
Siswa dan mahasiswa kini memiliki adat istiadat dalam pendidikan yang seolah menjadi sesuatu yang tabu jika tidak dilakukan. MENYONTEK!!! Hampir seratus persen anak didik merasa tak perlu lagi memperhatikan penjelasan pendidik di depan kelas. Mereka memutuskan untuk tidak terlalu fokus. Bagaimana tidak, ujian bukan lagi pintu neraka yang siap mengobarkan api pada siapa saja. Mereka tak punya lagi rasa takut, beberapa bahkan telah menyiapkan pelampung untuk menjamin keselamatan mereka.
Mereka pun tak takut dengan mata pendidik yang awas terhadap gerakan yang kecil sekalipun, karena memang sudah tak ada lagi hal seperti itu.
Sekarang siapa yang harus disalahkan??? Semua pihak bertanggung jawab atas hal-hal sekecil ini. Mari kita mulai memperbaiki negeri ini dari sekarang. tak ada waktu untuk menunggu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar