Jumat, 20 Desember 2013

Cara Sikapi Kegagalan



Kegagalan akan menjauhkan kita dari kata BAHAGIA. Tak ada yang mampu tersenyum ketika mengalami kegagalan (Ada sih, tapi hanya sebagian kecil saja). Orang-orang yang gagal akan merasa dunia mereka semakin sempit hingga sesak mengungkung mereka. Bukan hanya itu, kegagalan juga akan memaksa mereka menggunakan kacamata kuda, seolah hanya ada satu hal di depan mata – hal yang tak mungkin bisa diraih.
Mereka yang memiliki jiwa positif tak akan menyerah begitu saja saat menemui kegagalan. Hidup tak hanya punya satu sisi. Selalu ada sisi lain yang hanya memiliki kemungkinan kecil untuk dilirik ketika kegagalan datang. Berikut yang seharusnya dilakukan saat mengalami kegagalan.
Lihatlah ke belakang dan bersyukurlah!!!
Lihat ke belakang!!! Bukan menoleh ke belakang. Begitu banyak orang yang berjalan pada lintasan yang sama. Ibarat sedang menempuh sebuah perjalanan, tentu kita tak akan sendiri di jalanan. Selalu ada seseorang di belakang kita. Hal ini patut kita syukuri karena setidaknya kita beberapa langkah lebih maju dibanding mereka. Sama halnya dengan harta yang kita miliki. Jika ada hanya beberapa helai puluhan ribu di kantong, maka bersyukurlah!!! Karena di luar sana banyak yang tidak punya sepeser pun dan harus berutang sana-sini demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lihatlah ke depan dan berjuanglah!!!
Tak jauh beda dengan perumpamaan sebelumnya, jika ada barisan belakang tentu ada pula barisan depan. Kebanyakan orang akan merasa iri pada orang lain yang setingkat lebih maju. Umumnya, mereka akan melakukan upaya untuk membuat orang tersebut mundur. Jika itu yang kalian lakukan, maka kalian termasuk orang-orang yang terkena penyakit hati. Seorang yang memiliki jiwa positif tidak akan berpikir untuk mengalahkan orang lain yang berada setingkat lebih maju. Upaya yang akan dilakukannya lebih kepada bagaimana agar ia juga dapat mengukir prestasi seperti orang lain. Sama halnya dengan seorang pengusaha yang berupaya untuk memajukan usahanya tanpa merugikan usaha orang lain.
Percaya!!!
Satu yang selalu terlewatkan adalah kepercayaan. Percaya pada diri sendiri, juga TUHAN. Kegagalan seringkali membuat kepercayaan hilang. Menguap entah kemana. Merenung berhari-hari memikirkan penyebab kegagalan. Pun seseorang akan lupa pada Tuhannya. Dunianya seolah gelap, pekat, dan penuh sekat. Mereka yang berjiwa positif mungkin juga akan meluapkan emosinya saat kegagalan melanda, itu hal yang manusiawi. Namun, mereka tak akan berlarut-larut untuk merenung dan meratapi kegagalan. Dengan segera, kepercayaan dalam diri muncul. Percaya bahwa kita dapat menyelesaikan masalah, juga percaya bahwa Tuhan akan selalu menuntun kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar